Selasa, 11 Mei 2010

Teknik, Taktik & Stategi

Makna Posisi dalam Sepak Bola

Dalam sepakbola, posisi itu ibarat rumah. Tidak harus seseorang selalu berada di rumahnya. Untuk keperluan-keperluan tertentu, ia kadang harus keluar rumah. Meski demikian, setiap hari ia harus selalu pulang ke rumahnya. Demikian pula posisi dalam sepakbola. Tidak berarti bek kiri harus selalu berada di sebelah kiri dan di belakang para pemain yang lainnya. Bahkan tidak selalu pemain sisi kanan harus selalu dan setiap saat berada di sisi kanan. Keluarnya seorang pemain dari posisinya disebut sebagai ‘out of position’ (diluar posisi).

Namun perlu diingat, seorang bek kiri meskipun kadang-kadang berada diluar posisinya namun ia adalah pemain yang harus paling sering berada dalam posisi aslinya. Jika tidak demikian, tidak perlu ada penetapan posisi dong. Lebih dari itu, posisi adalah tanggung jawab. Pemain di lapangan ibarat penjaga rumah. Jangan sampai ada maling atau perampok memasuki rumah kita sementara rumah kita sedang kosong tak terjaga karena kita tidak sedang ada di rumah. Bisa-bisa rumah kita dijarah atau bahkan dibakar habis!

Keberadaan seorang pemain pada posisinya terutama sangat penting ketika tim sedang bertahan (tidak menguasai bola). Ketidakdisiplinan seorang pemain pada posisinya, terutama para pemain belakang, akan membuat musuh leluasa menembus pertahanan untuk kemudian mencetak gol.

Pada dasarnya, seorang pemain sebisa mungkin selalu bermain pada posisi aslinya (disebut ‘on position’). Namun terkadang, seorang pemain dituntut ‘out of position’ karena beberapa alasan, misalnya untuk melakukan kombinasi umpan, variasi serangan, dan sebagainya. Kombinasi umpan seperti satu dua berganda, satu dua plus orang ketiga, overlap, dan sebagainya tidak bisa tidak menuntut mobilitas, yang tidak jarang menuntut pemain harus keluar dari sarangnya. Demikian pula variasi-variasi serangan juga penting untuk dilakukan agar serangan yang terbangun menjadi tak terduga, mengejutkan, dan sulit untuk di-intercept oleh tim lawan. Namun lagi-lagi perlu diingat, begitu tuntutan-tuntutan tersebut telah usai, hendaknya seorang pemain segera kembali ke posisi aslinya.

Menjadi penting pula untuk dipahami oleh tim, bahwa ketika ada seorang pemain ‘out of position’, hendaknya ada pemain lain yang untuk sementara menjaga posisi yang ditinggalkan, jika memang ketika itu posisi tersebut tidak boleh kosong (akan berbahaya atau tidak menguntungkan jika dibiarkan kosong).

Elemen-elemen Serangan

Berikut ini elemen-elemen serangan dalam sepakbola. Pertama, umpan biasa. Maksudnya adalah umpan bola bawah, yang merupakan elemen yang paling dominan dipakai dalam membangun serangan. Untuk menjamin sebuah serangan yang kuat dan tak terpatahkan, umpan-umpan harus dilakukan dengan lugas, tegas, dan akurat. Para pemain harus bergerak secara dinamis untuk mencari ruang dan melepaskan diri dari bayangan lawan, agar bisa terus melakukan umpan dari satu pemain ke pemain yang lainnya.

Kedua, umpan satu dua (one-two pass, wall pass). Ini adalah satu kombinasi umpan, yang biasanya mengejutkan dan tidak terantisipasi oleh lawan. Umpan-umpan satu dua yang dilakukan di daerah pertahanan lawan seringkali mampu menembus barikade pertahanan lawan yang sangat kuat sekalipun.

Ketiga, umpan terobosan (through pass). Umpan ini biasanya hanya dipakai di daerah pertahanan lawan, karena umpan ini tidak jarang gagal dan bisa diantisipasi oleh lawan. Namun jika berhasil, umpan ini seringkali merupakan assist bagi terciptanya sebuah gol. Dari segi arahnya, umpan terobosan ini banyak macamnya: dari tengah langsung lurus ke depan, dari tengah ke samping depan, dan dari samping ke tengah depan. Umpan terobosan bisa dibedakan pula antara umpan terobosan bawah dan umpan terobosan lambung.

Keempat, umpan jangkar. Yang disebut dengan umpan jangkar adalah umpan yang arahnya dari depan ke belakang, yang biasanya dilakukan dalam rangka untuk mempertahankan penguasaan bola atau untuk mengubah arah serangan. Umpan jangkar bukanlah sesuatu yang tabu dalam sepakbola. Yang disebut menyerang tidak harus dilakukan dengan selalu mengumpan ke arah depan. Kalau boleh diistilahkan, umpan jangkar adalah ‘mundur (sejenak) untuk (maju) menang’.

Kelima, umpan silang (crossing). Umpan silang, terutama dalam pola 4-4-2, sangatlah efektif untuk bisa menciptakan sebuah gol. Umpan silang bisa diarahkan ke tiang dekat, persis di depan gawang, atau ke tiang jauh. Bentuknya pun bisa bola bawah ataupun bola lambung (drive, bukan loft).

Keenam, umpan panjang (long ball). Dari segi arahnya, umpan panjang ada yang dari sisi tepi ke sisi depan tengah (misalnya dari pemain sisi luar ke depan gawang), dari sisi tengah ke sisi depan sayap (misalnya ke pemain sayap), atau dari belakang lurus ke depan (baik yang dilakukan di sisi tepi lapangan ataupun di sisi tengah lapangan).

Ketujuh, tembakan jarak jauh. Tembakan jarak jauh yang akurat dan keras bak geledek seringkali bisa memecah kebuntuan serangan dan merobek gawang lawan. Diantara pemain yang sangat ahli melakukannya adalah Steven Gerrard dan Frank Lampard.

Kedelapan, trik individu. Trik individu kadangkala diperlukan untuk menembus pertahanan lawan yang kokoh. Lakukanlah trik individu hanya jika tidak ada lagi cara lainnya untuk menerobos pertahanan lawan dan membobol gawang mereka. Namun ingat, lakukanlah trik individu hanya di daerah pertahanan lawan, karena memang di daerah ini kita boleh dan bahkan harus melakukan melakukan percobaan-percobaan yang berani dan kreatif. Kalaupun trik individu yang kita lakukan gagal, toh bola masih jauh dari pertahanan kita.

Kesembilan, bola mati (set piece). Bola mati tidaklah boleh diremehkan. Tidak sedikit gol-gol tercipta dari eksekusi bola mati. Diantara macam bola mati adalah sepak pojok (corner kick), tendangan bebas (free kick) dan lemparan kedalam (throw -in).

Bagaimana Cara Menyerang Pola 4-4-2?

Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus. Luar biasa bukan?

Dalam pola 4-4-2, outside midfielder memang didedikasikan untuk naik ke lini depan ketika menyerang – dan ketika itu mereka disebut sebagai penyerang sayap. Namun fungsi ini tidak hanya monopoli outside midfielder. Outside back pun bisa melakukan hal serupa, yakni dengan cara melakukan overlap terhadap outside midfielder. Seberapa leluasa dan seberapa sering outside back bisa melakukan overlap, tidak ada ukuran yang pasti. Gary Neville (outside back) tidak terlalu banyak melakukan overlap karena fungsi membantu serangan ke lini depan sudah didominasi oleh David Beckham (outside midfielder) yang berada di depannya. Sebaliknya, outside back seperti Roberto Carlos dan Cafu terbilang sangat sering melakukan overlap. Kendati demikian, outside back yang melakukan overlap dituntut untuk bisa segera turun ke posisinya semula ketika bola yang dikuasai lawan sudah memasuki daerah pertahanan tim kita. Karena itu, seorang outside back harus memiliki kekuatan aerobik yang luar biasa karena dia dituntut untuk selalu berlari naik dan turun dari ujung yang satu ke ujung yang lain panjang lapangan.

Pada pola 4-4-2 dengan lini tengah berlian (diamond) ada pembagian yang bersifat tetap diantara kedua center midfielder: yang satu adalah offensive midfielder, sementara yang lainnya adalah defensive midfielder. Adapun pada lini tengah flat, pembagian yang tetap seperti itu tidak ada. Kedua fungsi itu bisa dilakukan secara bergantian. Yang penting, jika salah satu center midfielder maju sebagai offensive midfielder, center midfielder yang lainnya tetap menjaga diri berada di belakangnya sebagai defensive midfielder. Namun biar tidak membingungkan, bisa pula disepakati sejak awal siapa yang akan lebih dominan berfungsi sebagai offensive midfielder dan siapa yang lebih dominan sebagai defensive midfielder.

Offensive midfielder mengambil posisi persis di belakang kedua forward. Dia adalah support bagi kedua forward tersebut ketika menyerang. Karena itu, offensive midfielder juga sering disebut sebagai striker lini kedua (second line striker). Dia bisa melepas tembakan jarak jauh yang keras bak geledek dari luar kotak gawang pada saat-saat tertentu untuk memecah kebuntuan. Contohnya adalah Steven Gerrard di Liverpool atau Frank Lampard di Chelsea.

Offensive midfielder juga bertugas untuk memberikan suplai-suplai bola kepada para penyerang yang berada di depannya (yaitu 2 orang forward dan 2 orang penyerang sayap). Juan Roman Riquelme adalah salah satunya, yang sangat piawai dalam memberikan suplai bola kepada para penyerang. Suplai bola itu seringkali berupa umpan-umpan terobosan yang mematikan, yang siap dieksekusi oleh para penyerang yang ada didepannya.

Defensive midfielder adalah mitra setia dua center back yang ada di belakangnya. Ketiganya membentuk segitiga bertahan, dengan defensive midfielder sebagai puncak segitiganya. Ketika bertahan, idealnya offensive midfielder turun untuk membantu defensive midfielder, sehingga pertahanan lini tengah bisa diisi lengkap oleh 4 orang. Dan dengan lini tengah berisi 4 pemain ketika bertahan, pressure terhadap bola yang hendak menerobos lini belakang bisa dilakukan oleh tiga orang sekaligus (1+2). Namun jika offensive midfielder terlambat turun, berarti di lini tengah hanya ada 3 pemain. Jika demikian keadaannya, bertahan terhadap bola yang hendak menerobos lini belakang cukup dilakukan oleh dua orang saja (1+1). Misalnya, jika bola di sisi kiri lapangan, berarti pressure terhadap bola dilakukan oleh left back dan left midfilder. Jika bola di sisi kanan lapangan, pressure dilakukan oleh right back dan right midfielder. Dan jika bola di sisi tengah lapangan, pressure dilakukan oleh center back terdekat dan defensive midfielder.

Fungsi lain defensive midfielder adalah sebagai ‘pengangkut air’. Maksudnya, ia adalah pemain yang akan paling banyak menerima bola untuk dialirkan dari belakang ke depan.

Selain sebagai ‘pengangkut air’, defensive midfielder juga paling berperan untuk menginisiasi arah serangan. Apakah serangan akan dilakukan dari sektor kiri, dari sektor kanan, atau dari sektor tengah. Terkait dengan fungsi ini, ia jugalah yang biasanya mengubah (mengalihkan) arah serangan, misalnya dari sektor kiri ke sektor kanan. Karena itu, defensive midfielder haruslah seorang pemain yang cerdas, yang bisa menetapkan arah serangan yang tepat pada saat yang tepat.

Forward dalam pola 4-4-2 berjumlah 2 orang. Kedua forward ini adalah satu pasangan yang harus selalu berkoordinasi secara padu padan, tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. Karena itulah dua orang forward dalam pola 4-4-2 ini biasa disebut sebagai striker kembar (twin-striker). Kerjasama diantara dua pemain ini sangat menentukan bagi sukses tidaknya menjebol gawang lawan. Biasanya, salah satu dari kedua forward ini selalu berusaha untuk menciptakan ruang tembak bagi forward yang lainnya.

Jika masing-masing forward memiliki kelebihan-kelebihan yang berbeda, maka semestinya kelebihan-kelebihan yang berbeda tersebut bisa disinergikan untuk menciptakan perpaduan dan kerjasama yang saling menguatkan. Misalnya, yang satu memiliki kelebihan body-charge (berpostur besar) sementara yang lainnya bertubuh mungil namun lebih lincah dan lebih cepat seperti kijang.

Posisi default dari kedua forward dalam pola 4-4-2 adalah di sisi tengah lapangan. Posisi ini memungkinkan outside midfielder atau outside back untuk naik ke sisi sayap dalam rangka menambah jumlah barisan penyerang. Namun tidak selalu kedua forward harus di sisi tengah lapangan. Untuk menciptakan kondisi 2 vs 1 di sisi kiri lapangan misalnya, salah seorang forward bisa bergerak ke sisi kiri lapangan untuk membantu penyerang sayap kiri, dan dalam kondisi seperti ini forward yang lainnya hendaknya ikut pula bergeser ke arah kiri untuk menciptakan balance.

Adapun dua orang center back dalam pola 4-4-2 adalah jantung pertahanan. Merekalah pertahanan terakhir yang dimiliki oleh tim. Karena itu, mereka harus benar-benar disiplin dalam menjaga posisi.

Lini belakang biasanya memiliki satu orang jenderal (namanya jenderal pertahanan). Jabatan ini biasanya dipikulkan pada salah satu center back. Misalnya, di Manchester United, jenderal pertahanannya adalah Rio Ferdinand, yang mengkoordinir ketiga temannya yang lain. Atau di Chelsea, jenderal pertahanannya adalah John Terry, yang mengkoordinir ketiga temannya yang lain.

Taktik Bertahan

Strategi bertahan sebagus apapun tidak akan banyak berguna jika tidak didukung oleh taktik individual yang bagus dari para pemainnya. Setiap pemain harus mengetahui dan terlatih bagaimana secara individual masing-masing dari mereka bisa bertahan.

Pertama-tama yang harus dilakukan oleh setiap pemain dalam bertahan adalah berusaha untuk memotong umpan (passing) yang dilakukan oleh lawan. Jika ini tidak bisa, hal yang harus dilakukan tergantung pada posisi pemain lawan yang sedang menerima umpan.

Jika pemain lawan tersebut dalam posisi yang dekat, maka pemain kita harus berusaha mengganggu dan merebut bola darinya begitu ia menerima umpan. Tekanlah bola secepat mungkin. Jangan biarkan ia berlama-lama memegang bola. Bergeraklah ke arahnya ketika bola masih dalam perjalanan, sehingga begitu bola sampai ke kakinya, saat itu pula dia sudah akan menerima gangguan kita. Dan sebaik-baik waktu untuk mengganggu lawan adalah ketika pertama kali dia menerima bola (saat mengontrol bola pertama kali).

Lakukan pressing dengan ketat sehingga pemain lawan tersebut kesulitan (baca: tidak bisa) untuk berbalik menghadap ke arah Anda. Jangan biarkan ia berbalik menghadap ke arah Anda. Sebaliknya, press ia dengan agresif dan berusahalah merebut bola dengan agresif, tanpa harus melakukan pelanggaran. Sebisa mungkin pula, giringlah ia menjauhi daerah berbahaya tim Anda.

Adapun jika pemain lawan yang menerima umpan berada dalam posisi yang jauh, maka pemain kita hendaknya bergerak mendekatinya untuk selanjutnya membayanginya (meng-contain). Dalam membayangi, jarak dengan pemain lawan yang membawa bola janganlah terlalu dekat karena ia akan mudah lewat. Namun juga jangan terlalu jauh sehingga ia terlalu leluasa.

Kuda-kuda yang biasa dipakai ketika membayangi adalah kuda-kuda samping. Kuda-kuda ini mirip dengan kuda-kuda kumite dalam pertandingan karate atau taekwondo. Satu kaki agak maju dan yang lainnya agak ke belakang. Tubuh menghadap serong ke depan samping. Pergerakan dilakukan mengikuti pergerakan pemain lawan yang sedang membawa bola. Jangan sampai kalah cepat.

Satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan step-in (Jawa: njangkah) ketika lawan mengontrol bola secara closed (bola dekat dengan kakinya). JIka ini dilakukan, hampir pasti lawan yang skillful akan bisa lewat dan mengecoh. Anda baru boleh step-in untuk merebut bola pada saat bola berada agak jauh dari kakinya. Temukan celah tersebut, dan silakan melakukan step in.

Cara yang cukup praktis untuk merebut bola adalah dengan menempatkan tubuh kita diantara lawan dan bola. Selamat mencoba dan selamat berlatih.